Ponpes Darul Yatama Al Mustamir Assyifa' mulai berdiri pada tanggal 22 Agustus 2005, menempati sebidang tanah disebelah rumah Mbah Mul ( panggilan akrab Bapak Mulyadi )di Dukuh Pulutan RT. 18 RW. 04, Desa Petekeyan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah Indonesia,
Peletakan batu pertama pembangunan Ponpes ini oleh Bupati JeparaBapak H. Hendro Martojo, MM, dan diikuti oleh tokoh-tokoh masyarakatsetempat.
Peletakan batu pertama pembangunan Ponpes ini oleh Bupati JeparaBapak H. Hendro Martojo, MM, dan diikuti oleh tokoh-tokoh masyarakatsetempat.
Keberadaan dan profesi Mbah Mul sebagai ahli pengobatan alternatif, membawa keberkahantersendiri bagi Pondok Pesantren ini. Sebab kelancaran pembangunan ponpes ini antara lain berkatbantuan dari dermawan yang menjadi pasien Mbah Mul. Mereka menyatakan menjadi donaturtetap, diantaranya H.Asyhar dari Malaysia, H.Anton dari Riau dan sebagian anggota darim PolresJepara maupun masyarakat dari berbagai kota lainnya.
Peresmian operasional Ponpes ini dimulai pada hari Selasa, 6 Januari 2007 oleh Bupati Jepara.
Ponpes Darul Yatama Al Mustamir Assyifa' awal pendiriannya cukup unik, karena didirikan oleh Jam'iyah rebana Al Mustamir Assyifa' yang mulai dikenal oleh masyarakat.
Tokoh sentral yang menggagas jam'iyah rebana ini adalah ulama' besar yaitu Mbah Mangli, yang waktu itu berpesan bila dari kegiatan rebana ini menghasilkan kas, maka jangan sampai lupa untuk menyantuni anak-anak yatim. Maka Mbah Mulyadi selaku pendiri pondok pesantren dan sekaligus sebagai pengelola kelompok rebana, bertekad untuk mengadakan santunan anak yatim maupun jompo rutin setiap tahun.
Peresmian operasional Ponpes ini dimulai pada hari Selasa, 6 Januari 2007 oleh Bupati Jepara.
Ponpes Darul Yatama Al Mustamir Assyifa' awal pendiriannya cukup unik, karena didirikan oleh Jam'iyah rebana Al Mustamir Assyifa' yang mulai dikenal oleh masyarakat.
Tokoh sentral yang menggagas jam'iyah rebana ini adalah ulama' besar yaitu Mbah Mangli, yang waktu itu berpesan bila dari kegiatan rebana ini menghasilkan kas, maka jangan sampai lupa untuk menyantuni anak-anak yatim. Maka Mbah Mulyadi selaku pendiri pondok pesantren dan sekaligus sebagai pengelola kelompok rebana, bertekad untuk mengadakan santunan anak yatim maupun jompo rutin setiap tahun.
0 komentar